Breaking News

Polisi: Informasi dua buruh tewas adalah palsu / hoax

Buruh DKI Tuntut UMK 2014 sebesar 3,7 Juta rupiah
Buruh DKI Tuntut UMK 2014 sebesar 3,7 Juta rupiah


Merdeka.com - Polda Metro Jaya membantah adanya korban tewas dalam bentrokan yang terjadi saat massa buruh berunjuk rasa di daerah Cikarang, Bekasi. Informasi yang beredar, akibat bentrokan tersebut, dua orang dari massa buruh tewas.

"Tentang adanya info beredar mengatakan adanya buruh yang tewas itu hoax alias tidak benar," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto , dalam pesan singkatnya, Kamis (31/10).

Kendati demikian, Rikwanto tidak membantah bahwa terjadi bentrok antara buruh FSPMI dengan ormas di depan PT Abajus, Cikarang sekitar pukul 10.20 WIB tadi.

"Dalam bentrokan tersebut ada dua orang buruh yang mengalami luka bacok dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit," papar Rikwanto .

Sebelumnya, ratusan anggota ormas Pemuda Pancasila dan ribuan buruh di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terlibat bentrokan fisik. Dilaporkan 10 orang buruh terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Pimpinan Cabang SPL FSPMI Bidang Advokasi, Budi Lahmudi, mengatakan tujuh orang korban dirawat di Rumah Sakit Hosana Medika, dan tiga lainnya dirawat di Rumah Sakit Medirosa Cikarang.

"Mengalami luka bacok, pukulan benda tumpul, dan terluka akibat dianiaya, ucap Lahmudi.

Lahmudi menjelaskan, kekerasan yang dialami buruh berawal dari penghalauan aksi oleh Ormas Pemuda Pancasila. Buruh yang sedang konvoi memaksa para pekerja untuk berputar arah. Selain itu, sebagian buruh yang hendak keluar dari perusahaan, kata dia dihalangi untuk tak ikut bergabung.

"Saat konvoi disabet senjata tajam, ada yang baru keluar pabrik dikejar-kejar kemudian diinjak-injak," katanya.

Terkait kekerasan yang dialami buruh, belum ada keterangan resmi dari kepolisian. Sementara itu, Ketua Umum Pemuda Pancasila, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Apuk Idris mengatakan, pihaknya mengaku diserang terlebih dahulu, dengan cara dilempari batu. Bahkan, kata dia, anggotanya yang sedang berada di lapangan diejek dengan kata pengangguran.

"PP tidak menyerang. Malah mobil kita yang ditimpukin," tandasnya.

www.splli.org

Tidak ada komentar