Upah Murah Nike, Buah Aturan Pemerintah Indonesia
Jersey yang dipersiapkan untuk perhelatan Piala Dunia oleh Tim
Nasional Inggris diproduksi oleh Nike di Indonesia. Namun, bayaran untuk
buruh yang mengerjakan baju yang mahal ini sangat-sangat murah.
Buruh-buruh ini hanya dibayar 30 pence per jam. Jika 100 pence setara
dengan 1 pounds, artinya, buruh ini cuma dibayar Rp5.642 per jam. Jika
buruh tersebut bekerja selama delapan jam sehari, dan masuk kerja selama
lima hari dalam seminggu, mereka hanya mengantongi gaji sebesar Rp1,26
juta tiap bulan.
Upah tersebut ditetapkan Nike seiring dengan upah minimal regional
(UMR) oleh otoritas berwenang Indonesia. Meski demikian, uang tersebut
terlalu sedikit untuk makan dan membeli pakaian keluarga mereka. Para
buruh pun Kebanyakan hanya diam, karena takut dipecat jika bicara.
Namun, setelah protes besar-besaran tahun lalu, pekerja Nike di
Jakarta mengalami kenaikan upah minimum 44 persen menjadi Rp2,2 juta,
atau setara dengan 117 poundsterling per bulan. Sayangnya, berbeda
dengan Jakarta, para pekerja pedesaan masih mengalami nasib yang buruk.
Salah seorang buruh yang berperan menjadi penjahit di sebuah pabrik
Nike di Indonesia, Aida, mengatakan telah menjahit kira-kira 120 unit
kaus Nike per jamnya di pabrik tersebut.
“Saya dan rekan kerja saya harus hidup pada Rp2,2 juta per bulan,
jauh di bawah upah hidup untuk membeli makanan yang layak, perumahan dan
perawatan kesehatan, dan pendidikan untuk keluarga dengan anak-anak,”
katanya seperti dikutip dari Mirror, Senin (7/3/2014).
“Satu kaus dijual seharga hampir 40 persen dari apa yang saya peroleh
selama satu bulan. Nike membuat keuntungan besar dari pekerjaan kita,
tapi gagal untuk membayar upah layak bagi kita. Seharusnya perusahaan
mengikuti slogan Nike, ‘Just do it’,” tambah dia.
Tim kampanye anti Nike mengatakan, upah layak bagi seorang pekerja
tunggal di Indonesia adalah sekitar 190 poundsterling per bulan atau
setara Rp3,572 juta mengacu kurs Rp18.803 per poundsterling.
Markas utama Nike, di Oregon, Portland, memiliki kantor yang sangat bagus, dengan struktur
kaca berkilauan dan memiliki bentuk ramping, dengan presidennya Mark
Parker, dibayar 9,2 juta poundsterling atau Rp172,987 miliar pada 2013,
dan mempunyai aset sebesar 15,6 miliar poundsterling dengan laba 1,5
miliar poundsterling tahun lalu. Kontras dengan kondisi panas dan
berdebu di pabrik Indonesia.
Dalam beberapa dekade terakhir, biaya tenaga kerja yang meningkat di
Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, telah membuat Nike mengalihkan basis
produksinya ke China, Thailand, Indonesia, Vietnam dan Kamboja.
http://economy.okezone.com/read/2014/04/07/320/966591/upah-murah-nike-buah-aturan-pemerintah-indonesia
Tidak ada komentar