Jamsostek libatkan kyai beri penjelasan soal BPJS
Merdeka.com - Awal Januari 2014, PT Jamsostek akan
bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan. Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
Sebagai bagian dari sosialisasi agar lebih dikenal masyarakat,
Jamsostek menggandeng Pondok Pesantren Internasional Jagat Arsy,
Tangerang Selatan. Direktur Kepesertaan Jamsostek Junaedi mengatakan,
langkah sosialisasi merupakan bagian dari strategi operasional dalam
upaya edukasi kepada masyarakat mengenai BPJS Ketenagakerjaan.
"Ini agar masyarakat lebih mengerti sistem jaminan sosial. Diharapkan
lebih efektif dan ada akselerasi. Ini merupakan bagian dari mereka
(pekerja)," ungkap Junaedi di Pondok Pesantren Internasional Jagat Arsy,
Tangerang Selatan, Minggu (15/12).
Junaedi sangat percaya diri strategi ini bakal efektif mengingat
Pondok Pesantren ini cukup dikenal masyarakat. "Kyai-kyai seluruh
Indonesia menjadi ketok tular kepada santri-santrinya dan kemudian ke
masyarakat. Bisa mengedukasi melalui ceramah-ceramah juga," papar
Junaedi.
Junaedi mengungkapkan, pemuka agama sudah banyak yang memahami fungsi
Jamsostek yang akan beralih ke BPJS Ketenagakerjaan, bahkan sudah
banyak pemuka agama ikut program Jamsostek.
"Di Jawa Timur sudah masuk, pastor pun sudah ada masuk tapi kami akui
menjadi kendala adalah umur batas peserta yakni 55 tahun. Karena pemuka
agama rata-rata umurnya diatas 55 tahun," ungkap Junaedi.
Pimpinan Pondok Pesantren Internasional Jagat Arsy Budi Rahman Hakim
mengatakan, staf pengajar dan karyawan pondok pesantren telah
diikutsertakan dalam program Jamsostek.
"Secara umum, kami tentu terima kepada Jamsostek mengenai informasi
serta manfaat sebagainya. Semua pengajar dan karyawan 18, sudah
(Jamsostek)," tutup Budi.
Tidak ada komentar