Breaking News

Isu Investasi dan Kesejahteraan Dalam Pemilu

Jujur saja, saya prihatin dengan sikap Partai Politik yang tidak menjadikan isu investasi dan kesejahteraan sebagai isu penting dalam kampanye yang mereka lakukan. Padahal isu investasi dan kesejahteraan ini menjadi barometer, tentang seberapa besar kepedulian mereka terhadap kepentingan kaum pekerja. Sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KSPI), saya berharap Partai Politik memiliki komitmen terhadap dua isu ini: investasi dan kesejahteraan.

Sebagaimana kita ketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia di Tahun 2014 ini hanya dipatok pada angka 5,7 – 5,9 persen. Sesungguhnya angka pertumbuhan ekonomimasih bisa didongkrak hingga mencapai angka 6 persen lebih. Angka pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen menurut saya sangat realistis. Syaratnya, Partai Politik harus bisa meyakinkan para investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Menegaskan didalam kampanye yang mereka lakukan,  bahwa negeri ini sangat aman walaupun sedang ada pemilu.
Tentu, tak hanya berhenti sampai disitu. Partai Politik pun harus meyakinkan rakyat – khususnya kaum buruh – bahwa investasi yang masuk ke Indonesia akan berorientasi pada kesejahteraan dengan tetap menegakan kedaulatan bangsa. Tidak boleh lagi, dalam menarik Investor menggunakan cara-cara lama, seperti: boleh menggunakan pekerja outsourcing (Flexible Labour Market), menggunakan jam kerja panjang (Flexible Working Hour), meminta kebijakan upah murah (Low Wages Policy), dan menekankan kontrak kerja individu tanpa hak berserikat (Individual Contract).
Semua permintaan investor sebagaimana tersebut diatas harus ditolak. Sebaliknya, yang dilakukan oleh Negara adalah membangun infrastruktur (jalan, pelabuhan, Gedung, dsb), adanya keringanan pajak, biaya bea cukai, efisiensi waktu perizinan dan peningkatan produktivitas pekerja. Inilah yang harus dikampanyekan oleh setiap Partai Politik. Dan bukan hanya didalam kampanye, tetapi juga diimplementasikan ketika mereka berhasi meraih kekuasaan nanti.
Pemilu adalah saat yang tepat untuk meningkatkan nilai investasi dengan memberikan janji dan keyakinan kepada investor. Dan secara bersamaan mengkampanyekan penolakan terhadap kebijakan yang berorientasi eksploitasi kepada buruh. Saya menunggu ada Partai Politik dan Capres yang secara tegas menunjukkan keberpihakannya kepada kaum buruh dengan menyuarakan isu-isu tersebut.
Buruh tidak akan tinggal diam. Jika memang ada Partai Politik dan Capres yang bersedia menjadikan isu kaum buruh sebagai bagian penting yang akan mereka perjuangkan, saya bisa pastikan kaum buruh akan berbondong-bondong mendukungnya. (*)

http://politik.kompasiana.com/2014/03/23/isu-investasi-dan-kesejahteraan-dalam-pemilu-641093.html

Tidak ada komentar